Jauh di dalam hutan Indonesia, terdapat roh penjaga mistis dan kuat yang dikenal sebagai Bandardewi. Dia dikatakan sebagai pelindung flora dan fauna yang menjadikan hutan sebagai rumah mereka, dan kehadirannya dirasakan oleh semua orang yang memasuki wilayah kekuasaannya.
Bandardewi sering digambarkan sebagai wanita cantik dengan rambut panjang tergerai, mengenakan gaun yang terbuat dari dedaunan dan bunga. Dia dikatakan memiliki kemampuan untuk berubah bentuk menjadi berbagai hewan dan tumbuhan, memungkinkan dia untuk bergerak bebas di seluruh hutan dan mengawasi semua yang tinggal di dalamnya.
Legenda mengatakan bahwa Bandardewi dulunya adalah seorang wanita fana yang memiliki hubungan mendalam dengan alam. Dia menghabiskan hari-harinya dengan mengembara di hutan, berkomunikasi dengan roh pepohonan dan hewan. Suatu hari, kejahatan besar mengancam akan menghancurkan hutan dan seluruh makhluk di dalamnya. Dalam momen tanpa pamrih, Bandardewi mengorbankan dirinya untuk menjadi roh penjaga hutan, dan bersumpah untuk melindungi hutan selama-lamanya.
Mereka yang pernah bertemu Bandardewi berbicara tentang kehadirannya yang lembut dan penuh kasih sayang, serta sifatnya yang garang dan protektif ketika terancam. Dia dikatakan membimbing pelancong yang tersesat dengan aman melewati hutan, dan menghukum mereka yang berusaha merusak alam.
Banyak yang percaya bahwa arwah Bandardewi hadir dalam gemerisik dedaunan, bisikan angin, dan kicauan burung. Dia adalah simbol keterhubungan semua makhluk hidup, dan pengingat akan pentingnya menghormati dan melestarikan alam.
Hingga saat ini, masyarakat Indonesia menghormati Bandardewi dengan persembahan berupa buah-buahan, bunga, dan dupa. Mereka memohon restunya sebelum memulai perjalanan ke hutan, dan meminta bimbingannya pada saat dibutuhkan.
Bandardewi tetap menjadi roh penjaga yang kuat dan dihormati, mengawasi hutan dan semua penghuninya. Kehadirannya berfungsi sebagai pengingat akan keindahan dan pentingnya alam, serta perlunya melindungi dan menghargainya untuk generasi mendatang.